Ad Code

Responsive Advertisement

Pentingnya Ilmu menurut Rasulullah SAW, serta kaitannya dengan pendidikan di Gaza

Oleh : Malikul Sholeh As-Salim (0301223139)


I. Kepedulian Rasulullah Terhadap Ilmu 

Bismillahirrahmanirrahim.

Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat memperhatikan pendidikan dalam kehidupan umatnya. Beliau tidak hanya mengajarkan ajaran agama, tetapi juga menekankan pentingnya mencari ilmu dan meningkatkan pengetahuan. Salah satu hadis yang menjadi pijakan penting dalam hal ini adalah :

حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ شِنْظِيرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada pada ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi." (H.R. Ibnu Majah, No : 220)

Dengan pernyataan ini, beliau menekankan bahwa mencari ilmu adalah tugas yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim tanpa terkecuali, sekaligus mendorong umat islam untuk selalu belajar. Selain itu, Rasulullah SAW sendiri adalah contoh utama dalam proses pendidikan. Beliau tidak hanya memberikan ceramah, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai yang diajarkan kepada para sahabatnya dalam kehidupan sehari-hari. Kelembutan, kesabaran, dan kebijaksanaan beliau dalam menyampaikan ajaran agama mencerminkan pentingnya metode pengajaran yang baik. Tidak hanya itu, beliau mendorong umat Islam untuk menyampaikan ilmu sesuai dengan kemampuan :


حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ أَخْبَرَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي كَبْشَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ


"Sampaikan dariku sekalipun satu ayat dan ceritakanlah (apa yang kalian dengar) dari Bani Isra'il dan itu tidak apa (dosa). Dan siapa yang berdusta atasku dengan sengaja maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka" (H.R. Bukhari, No : 3202) Pesan ini menggarisbawahi pentingnya menyampaikan suatu ayat demi kemajuan ummat dan kesinambungan tradisi ilmiah.

Rasulullah SAW juga memberikan perhatian yang sama terhadap pendidikan bagi kaum perempuan. Beliau mendorong perempuan untuk mencari ilmu dan menekankan pentingnya pendidikan mereka. Sebagaimana dapat kita ketahui satu diantara perawi hadist yang paling banyak meriwayatkan hadist diantaranya adalah istri dari Nabi Muhammad itu sendiri yakni Ummul Mukminin A'isyah R.A.

Dengan keseluruhan pendekatan ini, Rasulullah SAW telah membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang menghafal teks-teks keagamaan, tetapi juga tentang membentuk akhlak, kepribadian, dan pemikiran yang kritis dan terbuka. Pendidikan dalam ajaran Islam bukanlah sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan fondasi penting bagi kemajuan umat serta keberhasilan umat dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.

Dalam hal ini ilmu yang paling utama untuk diajarkan kepada seseorang, terutama di daerah konflik adalah Al-Qur'an agar manakala ajalnya tiba bekalnya cukup untuk negeri akhirat hal ini selaras dengan sabda nabi :

حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ، سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ، عَنْ عُثْمَانَ ـ رضى الله عنه ـ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏ "‏ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ ‏"‏‏.‏ قَالَ وَأَقْرَأَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ فِي إِمْرَةِ عُثْمَانَ حَتَّى كَانَ الْحَجَّاجُ، قَالَ وَذَاكَ الَّذِي أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا‏.‏

Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal, telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin Martsad Aku mendengar Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Utsman radhiallahu'anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda : 

"Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." Abu Abdirrahman membacakan (Al-Qur'an) pada masa Utsman hingga Hajjaj pun berkata, "Dan hal itulah yang menjadikanku duduk di tempat dudukku ini."

H.R. Bukhari, Hadist No : 5027, Fathul Bari, Kitab : Keutamaan Al-Qur'an, Bab :  Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.

Setelahnya, tentu poin penting dalam proses pembelajaran adalah metodologi dalam proses pembelajaran, terlebih lagi di wilayah yang tidak aman secara militer, penting untuk melakukan proses pembelajaran secara berulang agar benar-benar dipahami sebagaimana yang dicontohkan Nabi : 

حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُثَنَّى، قَالَ حَدَّثَنَا ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَنَسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ كَانَ إِذَا تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ أَعَادَهَا ثَلاَثًا حَتَّى تُفْهَمَ عَنْهُ، وَإِذَا أَتَى عَلَى قَوْمٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ سَلَّمَ عَلَيْهِمْ ثَلاَثًا

Telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Abdullah Ash Shafar, Telah menceritakan kepada kami Abdushshamad berkata, Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mutsanna berkata; Tsumamah bin Abdullah telah menceritakan kepada kami dari Anas, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam : 

Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bila berbicara diulangnya tiga kali hingga dapat dipahami dan bila mendatangi kaum, Beliau memberi salam tiga kali.

H.R. Bukhari No : 95, Fathul Bari, Kitab : Ilmu, Bab : Mengulangi Pembicaraan sebanyak tiga kali agar dapat mudah Dipahami.

Penting pula memberikan motivasi dalam proses pendidikan sebab hal ini dapat memaksimalkan proses pembelajaran, terutama di wilayah yang konflik mudah sekali seorang individu patah semangat melihat kenyataan yang dia alami, karenanya motivasi amat perlu dalam pendidikan terutama di wilayah berkonflik, dan motivasi sejati ialah tidak lain, tidak bukan yakni surga yang abadi sebagaimana sabda nabi : 

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلاَنَ، حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ ‏"‏ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ ‏.‏

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah bersabda :

 "Barang siapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." Abu Isa berkata, 'Ini adalah hadits hasan.'

H.R Tirmidzi No. 2646, Sunan Tirmidzi, Kitab : Ilmu tentang Rasulullah shalallahu alayhi wasallam, Bab : Apa yang disebutkan tentang keutamaan mencari ilmu.

Ilmu sejatinya harus membuat seseorang memahami hakikat kemanusiaan, terutama seorang muslim, apa gunanya jika kita belajar dengan nyaman di negeri kita, tanpa mengetahui dan peduli terhadap saudara-saudara sesama muslim ditempat lain yang sedang dibantai?, sungguh tidak beriman kita dihadapan Allah dan rasulnya bila kita tidak peduli terhadap mereka, karenanya salah satu tujuan pengetahuan seharusnya menjadikan kita peduli terhadap sesama, semata-mata untuk menunjukkan bahwa kita adalah orang beriman sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ سَمِعْتُ قَتَادَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ أَوْ قَالَ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, aku mendengar Qatadah menceritakan dari Anas bin Malik dari Nabi, beliau bersabda :

 "Tidaklah salah seorang dari kalian beriman hingga dia mencintai untuk saudaranya, atau dia mengatakan, 'untuk tetangganya sebagaimana yang ia cintai untuk dirinya sendiri."

H.R. Muslim No. 45, Sunan Muslim, Kitab : Iman, Bab : Dalil bahwa termasuk dari bagian keimanan adalah mencintai saudaranya sesama muslim sebagaimana ia mencintai untuk dirinya sendiri.


II. Pendidikan di Gaza

Konflik bersenjata yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas telah terjadi terutama di dan sekitar Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, dengan bentrokan juga terjadi di Tepi Barat dan perbatasan Israel–Lebanon . Pada hari itu, militan Palestina yang dipimpin Hamas  melancarkan invasi multi-cabang ke Israel selatan dari Jalur Gaza. Serangan mendadak tersebut terdiri dari rentetan roket , sementara sekitar 3.000 militan menerobos penghalang Gaza-Israel dan menyerang pangkalan militer Israel dan pusat pemukiman sipil . Setidaknya 846 warga sipil Israel dan 416 tentara dan polisi tewas dalam serangan tersebut,  sementara sekitar 240 warga negara Israel dan asing disandera di Jalur Gaza. Hamas menyatakan bahwa serangannya merupakan respons terhadap blokade Jalur Gaza , perluasan pemukiman ilegal Israel , meningkatnya kekerasan terhadap pemukim Israel , dan eskalasi yang terjadi baru-baru ini. Setelah membasmi militan Hamas, militer Israel merespons dengan melakukan kampanye pemboman udara ekstensif di mana 6.000 bom dijatuhkan di sasaran Gaza selama enam hari dan dengan memberlakukan blokade total terhadap wilayah Gaza. Jalur Gaza diikuti dengan invasi darat besar-besaran ke Gaza . 

Deklarasi keadaan perang Israel menandai dimulainya eskalasi militer paling signifikan di wilayah tersebut sejak Perang Yom Kippur pada tahun 1973. Pada 3 Desember 2023 , menurut Kementerian Kesehatan Gaza , lebih dari 17.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 7.000 anak-anak, telah terbunuh, menjadikan ini perang paling mematikan bagi anak-anak di zaman modern. Israel telah menolak seruan gencatan senjata permanen. Meluasnya kematian warga sipil telah menyebabkan Israel dan Hamas dituduh melakukan kejahatan perang . Israel memerintahkan warga Gaza untuk mengungsi dari Gaza utara , sementara Hamas meminta warga untuk tinggal di rumah mereka. PBB melaporkan bahwa sekitar 1,9 juta warga Palestina, lebih dari 85% populasi Gaza, dan sekitar 500.000 warga Israel telah menjadi pengungsi internal . Perang telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza . Sistem kesehatan berada dalam keadaan kolaps sebagian, sebagian besar rumah sakit tidak berfungsi, dan terdapat kekurangan akut air minum, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis seperti anestesi untuk operasi caesar dan amputasi . PBB telah memperingatkan "kemungkinan besar" terjadinya kelaparan dan penyebaran penyakit di wilayah tersebut, akibat terputusnya pasokan air, bahan bakar, makanan, dan listrik oleh Israel. Pada 11 Oktober, setidaknya 44 negara telah mengutuk invasi Hamas sebagai serangan teroris, sementara negara-negara lain menaruh tanggung jawab pada Israel dan mengkritiknya karena menduduki tanah Palestina.

Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan kantor pusatnya pada tanggal 27 Oktober, sehingga mengganggu kemampuan warga Gaza untuk menghubungi layanan darurat. Pada hari yang sama, Majelis Umum PBB memberikan suara terbanyak untuk menyetujui resolusi gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza dan akses bantuan. Resolusi tersebut menghasilkan 121 suara mendukung dan 44 abstain; 14 negara yang memberikan suara menentang,

Rumah sakit Al-Shifa, yang terbesar di Gaza, dilaporkan akan segera ditutup jika tidak ada bahan bakar yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza. Hal ini membuat nasib sekitar 40.000 pengungsi yang mencari perlindungan di rumah sakit, ribuan warga Palestina yang terluka, dan bayi di inkubator, menjadi tak pasti.

Netanyahu dan kabinetnya memutuskan untuk tidak mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza. Mereka juga tidak memberikan prasyarat apa pun tentang bagaimana bahan bakar bisa masuk ke Gaza. Hal ini membuat rumah sakit tidak punya pilihan untuk terus beroperasi. Sementara sudah begitu banyak rumah sakit dan manusia yang menjadi korban dari serangan Israel, bahkan dikatakan oleh para pengamat, bahwa Gaza layaknya "neraka" dimana hanya kehancuran yang terlihat kemanapun kita memandang.


Situasi pendidikan di palestina, terkhusus jalur Gaza saat ini amat memprihatinkan, sebagaimana dikutip dari : Al Mezan Centre for Human Rights Factsheet Children Access to Education in the Gaza Strip December 2011

Akses terhadap pendidikan berkualitas di Gaza terus-menerus ditolak karena berlanjutnya pengepungan yang dilakukan Israel terhadap Gaza dan serangan militer rutin serta serbuan dari IDF serta serangan dari kelompok bersenjata Palestina. Sekolah-sekolah telah menjadi sasaran langsung serangan udara dan penembakan serta mengalami kerusakan akibat serangan tidak langsung. Lingkungan sekitar dan rute menuju dan dari sekolah juga telah diserang oleh IDF. Selain itu, pengepungan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, yang mencegah impor bahan bangunan, mempunyai dampak negatif yang serius. berdampak pada kualitas sekolah yang tersedia. Gedung sekolah yang rusak (seringkali akibat serangan militer) tidak dapat diperbaiki sehingga anak-anak diajar di lingkungan yang tidak aman dan tidak sesuai. Kepadatan penduduk merupakan masalah serius karena sekolah baru tidak dapat dibangun. Untuk menampung jumlah siswa yang besar, banyak gedung sekolah beroperasi dalam shift ganda untuk menampung lebih banyak siswa. Laporan ini menjelaskan secara rinci sifat serangan bersenjata terhadap sekolah dan pengepungan serta dampaknya terhadap pendidikan dan masa depan anak-anak.

Temuan utama

Selama Operasi Cast Lead, dari 560 sekolah UNRWA dan pemerintah di Jalur Gaza, 280 sekolah mengalami kerusakan, 18 di antaranya hancur total. 36 sekolah yang rusak merupakan sekolah UNRWA.

250 siswa dan 15 guru tewas serta 856 siswa dan 19 guru terluka selama Operasi Cast Lead. 441- 452 siswa tidak dapat menghadiri lima hari pertama masa sekolah baru dan mengikuti ujian awal semester selama serangan.

Sejak Februari 2009, tercatat ada 31 insiden terhadap sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya (termasuk perkemahan musim panas UNRWA dan LSM pemuda dan pendidikan) yang merupakan serangan terhadap sekolah atau penolakan bantuan kemanusiaan.

Sekolah-sekolah yang rusak selama Operasi Cast Lead atau serangan militer sejak itu belum dibangun kembali atau diperbaiki karena pengepungan yang dilakukan Israel yang melarang impor bahan bangunan ke Gaza, 15.000 siswa dari sekolah tersebut dipindahkan ke sekolah lain dalam shift kedua.94 persen sekolah UNRWA (228 dari 243 sekolah) dan 78 persen sekolah negeri (308 dari 393) saat ini menerapkan sistem shift ganda sehingga lebih banyak siswa yang dapat bersekolah.

Penolakan pendidikan karena tindakan angkatan bersenjata atau kelompok tidak berdampak buruk pada anak-anak masa kini dan masa depan. Namun, serangan terhadap sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya serta pencegahan akses pendidikan yang buruk merupakan bagian dari banyak konflik modern. Kesinambungan pendidikan anak-anak sangat penting dalam setiap sekolah yang aman, menjaga stabilitas anak-anak dan dapat membantu anak-anak mengatasi potensi trauma yang berasal dari konflik bersenjata modern. Serangan terhadap fasilitas dan kebijakan pendidikan yang dilakukan terhadap dua tahun akses terhadap pendidikan dapat dipandang sebagai serangan langsung terhadap seluruh masyarakat. begitulah pentingnya pendidikan dalam pengembangan dan kemajuan masyarakat

Di wilayah pendudukan Palestina, Joti, serangan terhadap sekolah merupakan akibat dari kebijakan dan tindakan yang dilakukan berujung pada tidak terpenuhinya akses pendidikan bagi anak-anak Palestina yang sudah ada sejak masa tersebut

Pendudukan Israel dimulai pada tahun 1967. Selama Intifadha Pertama pada tahun 1980an, sekolah-sekolah ditutup oleh Pasukan Pendudukan Israeli (IOF) jauh lebih luas, sehingga anak-anak dalam tahun pendidikan. Selama Intifada Kedua lagi, pembantaian terjadi Semua siswa secara teratur dihentikan di tempat pemeriksaan, mencegah mereka sekolah. Serangan dan penolakan yang sama terhadap warga Palestina terus berlanjut hingga saat ini, dari mulai Januari 2011 hingga saat artikel ini ditulis, telah terjadi 15 serangan terhadap sekolah Palestina yang dilakukan oleh IDF, pemukim dan kelompok bersenjata Palestina mempengaruhi total 6.466 orang pelajar dan 27 insiden lainnya yang mengakibatkan penolakan akses kemanusiaan terhadap pendidikan Sekolah-sekolah telah dibongkar, diserang, izin mendirikan bangunan untuk memperluas ruang kelas ditolak dan anak-anak serta guru telah dihentikan di pos pemeriksaan yang mencegah mereka masuk bersekolah Siswa dan guru juga terbunuh dan terluka selama kedatangan militer.

Update terkini menunjukkan kenaikan statistik kerusakan dan pembantaian sebagaimana dilansir dari Occupied Palestinian Territory Education Cluster tertanggal 15 Oktober 2023 

PENDIDIKAN DALAM SERANGAN Di Jalur Gaza

Diperkirakan 625.000 siswa dan 22.564 guru di 803 sekolah kehilangan 7 hari pembelajaran akibat eskalasi di Jalur Gaza. Sebanyak 164 gedung sekolah rusak, 166.433 siswa dan 6.624 guru terkena dampaknya. Diperkirakan 300.000 pengungsi ditampung di 102 sekolah UNRWA dan 54.453 pengungsi di 51 sekolah negeri.
Source : https://reliefweb.int/




Metode yang dapat dilakukan untuk pendidikan di daerah konflik trutama palestina, terkhusus Jalur Gaza, adalah metode pendidikan yang Inklusif mengingat situasi di daerah konflik seperti Gaza membuat orang dengan berbagai latar belakang bertemu, sehingga diperlukan metode yang tidak membeda-bedakan antara satu siswa dengan siswa lain, dimana secara praktek mencakup, metode keteladanan, metode bermain, dan metode berkisah tentang para pejuang terdahulu. Namun pelaksanaannya amat beragam bergantung pada situasi yang berlaku, sebab kelangkaan sarana-prasarana pembelajaran serta kekurangan fasilitas pendidikan akibat serangan pada banyak sekolah membuat banyak metode pendidikan yang tidak efektif untuk digunakan, metode yang lebih efektif pada wilayah konflik adalah metode yang tidak terlalu bergantung pada sarana-prasarana dan fasilitas pembelajaran, seperti metode berkisah yang dapat dilakukan dimana saja oleh siapa saja, metode bermain agar membangun suasana belajar yang menyenangkan mengingat konflik yang terjadi dapat berdampak pada psikis peserta didik, metode keteladan juga efektif untuk dilakukan sebab keteladanan adalah suatu metode yang bergantung pada guru, dengan kata lain selama guru dapat mengajar meskipun fasilitasnya tidak memadai, peserta didik tetap mendapatkan pendidikan yang maksimal dan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan standar. 

Materi terbaik yang dapat diberikan untuk menyelamatkan pendidikan di Jalur Gaza tidak lain tidak bukan adalah pendidikan yang berbasis Al-Qur'an dan Sunnah serta kecintaan terhadap Jihad agar setiap peserta didik siap menghadapi realitas yang melanda negerinya, sebagaimana secara riil dapat kita lihat pada kerja keras pendidikan 20 tahun yang dilakukan oleh Asy-Syahid Syaikh Abdullah Azzam lewat lembaga pendidikannya di Afghanistan selama perang melawan Uni Soviet, dikenal dengan nama Lembaga Maktab Al-Khidamat (مكتب الخدمات / مكتب خدمات المجاهدين العرب) yang telah berhasil memupuk pribadi-pribadi yang berhasil membebaskan Afghanistan dari cengkraman Amerika beberapa tahun lalu. Terkhusus Palestina, atau lebih tepatnya jalur Gaza dibawah Harakah Al-Muqawwamah Al-Islamiyah, atau disingkat HAMAS telah melakukan banyak upaya pendidikan yang diprakarsai Syaikh Ahmad Yassin. 





Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement