Dari Keberangkatan Sampai Day One.
KKN UINSU, Desa Telagah, Kecamatan Sei Binga, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Bismillahirrahmanirrahim.

Perjalanan KKN kami di Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat resmi dimulai pada tanggal 31 Juli 2025. Awalnya kami janjian kumpul di kampus jam 10 pagi, tapi seperti yang sering terjadi, kenyataan berkata lain kami baru benar-benar berangkat jam 11. Ya, maklum, KKN bukan cuma soal pengabdian, tapi juga kesabaran.

Begitu bus sampai, kami langsung menurunkan barang-barang dan membaginya ke posko pertama, tapi proses ini agak tertunda karena ketua kelompok kami datang agak terlambat karena motornya sempat bermasalah di jalan. Baru setelah jam 3 sore, kami bisa lanjut menurunkan barang-barang ke posko kedua, yaitu posko untuk anggota laki-laki.

Setelah semua aman dan barang-barang tertata rapi, kami pun beristirahat di posko masing-masing. Malam harinya, selepas Maghrib, kami melakukan silaturahmi ke rumah Bapak Abadi Surbakti, selaku sekretaris desa. Sambutan beliau hangat dan ramah. Membuat kami merasa lebih tenang untuk mulai menjalani hari-hari ke depan.

Setelah itu, kami pun memulai masak makan malam pertama. Suasana cukup seru, apalagi ketika salah satu teman kami terpeleset sambil bawa mie instan rebus. Mienya tumpah, tapi justru itulah yang membuat momen makan malam kami penuh tawa dan jadi kenangan lucu tak terlupakan.

Malam itu ditutup dengan rapat perdana. Kami membahas rencana kegiatan esok hari, termasuk persiapan peresmian KKN di kantor desa.

***

1 Agustus 2025 – Hari Resmi Dimulainya Pengabdian

Pagi hari jam 09.00, acara peresmian dimulai. Ketua kelompok kami membuka acara dengan sambutan singkat, lalu dilanjutkan oleh sambutan hangat dari Kepala Desa Telagah, Bapak Kolen Ginting, yang sekaligus meresmikan program KKN kami secara resmi. Momen ini membuat kami merasa bahwa keberadaan kami di desa ini benar-benar diterima.

Usai peresmian, kami bersiap untuk shalat Jumat di masjid terdekat. Setelah shalat, kami memanfaatkan waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar posko. Kami berencana menemui perangkat BKM masjid, namun sayangnya beliau sedang sakit. Akhirnya kami bertemu dengan pemuda Karang Taruna, yang menyambut kami dengan antusias.

Menjelang sore, setelah shalat Ashar, anak-anak laki-laki bermain bola dengan para pemuda desa. Lapangannya sederhana, tapi tawa dan semangatnya luar biasa.

Malam harinya, teman-teman perempuan datang ke masjid untuk bersilaturahmi dengan guru ngaji dan guru PAUD, yang kelak akan menjadi bagian penting dari pelaksanaan program kerja kami. 

Begitulah sekelumit kisah awal KKN kami. Mungkin baru dua hari, tapi sudah banyak cerita yang kami alami. Dari mie tumpah sampai bola sore, dari tawa kecil sampai rencana besar. Semoga hari-hari selanjutnya lebih banyak memberi arti untuk kami, dan untuk Desa Telagah tercinta.